Jumat, 27 Februari 2015

Teman (?) “Tentang Perjalanan dan Kebersamaan”

19 Februari 2015

Kamis, 19 Februari 2015. Hari ini, bertepatan dengan tanggal merah, Tahun Baru Imlek yang entah ke berapa. Ketika kamu punya planning dengan liburan panjang ini (Kamis – Minggu), begitupun denganku. Tentunya, aku tak sendiri, tetapi bersama mereka. Teman-temanku. Teman baru tepatnya. Karena aku baru mengenalnya.

Seperti yang telah ku ceritakan sebelumnya, rencana mengajak temen-temen panti refreshing. Iya, hari ini kami menindaklanjuti rencana kami, yang menurutku (mungkin menurut kalian juga) terhitung ‘dadakan’. Cukup 1 minggu –tidak efektif– mempersiapkan kegiatan menuju hari H. Tidak hanya dengan 5 orang yang sebelumnya telah ke sana (Panti Asuhan Asy-Syafi’iyah), ini lebih dari itu. Ber-12 orang (Asti, Septi, Yudik, Eka, Eni, Paksi, Lukman, Dewa, Dika, Miftah, Fafa, Rais). Banyak kaaan?? :D

Guyub Community
Perjalanan pertama kami, sebelum menuju Panti Asuhan adalah ke rumah Dika, untuk fiksasi kegiatan yang akan kami lakukan. Rumahnya di daerah Pakem Selatan (kata ibu-nya), tepat dipinggir jalan. Jadi lumayan mudah mencarinya. #Eeeh, tepatnya udah ada yang tau deng, jadi nggak kesasar.

Mereka.
Ah, iri rasanya melihat kebersamaan mereka.
Pertemanan yang lebih dari sekedar teman. Pertemanan yang saling memaknai arti kebersamaan. Iya, mereka sekelas, yang dengan kesibukannya masing-masing masih saling menyempatkan untuk kebersamaan mereka. Aaaaak. Dan itu keren !

“Guyub”. Kata itu yang sering mereka ucap. Sepele mungkin, tapi bagiku, itu berpengaruh. Dalam segala hal. Pun dengan kebersamaan mereka. Iya. Dan akupun kini mengenal mereka, yang menamakan dirinya dengan sebutan “Guyub Community”. Entah sejak kapan dan dari mana kata itu muncul. Tapi kebersamaan mereka, mencerminkannya.
Andai ku mampu dan bisa, akan ku bagi cerita tentangmu untuk mereka, teman kelasku. Agar kamipun (lebih tepatnya –aku–)  tau arti teman dan kebersamaan yang sesungguhnya.

Sesampainya di rumah Dika obrolan demi obrolan kami lalui dengan santai dan kadang penuh dengan candaan juga. Dan semakin santai ketika disuguhi dengan buah rabutan hasil petikan langsung di depan rumah. Banyak hal yang kami obrolkan, terkait dengan kegiatan hari Minggu, dan diluar dari itupun bahkan lebih banyak :D

Ketika siang menjelang, mendung mulai menyapa. Gelap dan semakin gelap, yang sedikit membuat kami ingin mengurungkan niat untuk melanjutkan perjalanan ke Panti. Aah, tapi kami sudah mempersiapkannya. Karena kami tau, resiko keluar rumah hari ini –hujan–.Keputusan kami bulat. Ke Panti. Karena ada hal yang kami butuhkan, dan harus ke sana.

Abadikan moment-mu!
Depan rumah Dika dengan rumput hijau dan beberapa pohon yang menarik pandangan mata, akhirnya kami gunakan untuk foto bersama. yaa, itung-itung biar dikira habis maen di taman mana gitu :D Entah karena tempatnya bagus, atau kameranya bagus, atau efek yang moto, tapi emang nggak keliatan kalo lagi foto di depan rumah siih :3

Mereka, yang hebat.
Perjalanan kedua kami, di Panti Asuhan Asy-Syafi’iyah.
6 motor, 12 orang. Sepi memang, tak seramai kunjungan kami sebelumnya yang hanya berlima. Ketika tiba di sana, tak satupun dari mereka (adik-adik panti) yang di teras rumah. Mungkin juga karena faktor hujan deras. Walau pada akhirnya, kami tau bahwa tak sedikit dari mereka pulang ke rumah mereka. Karena hari minggu yang biasanya mereka gunakan untuk pulang, mengharuskan mereka untuk tetap tinggal, ya demi kami. Untuk maen bareng :3 Setelah urusan kami usai dengan pengelola panti, akhirnya kami berkesempatan untuk menyapa mereka.
Rabb, betapa mereka orang-orang hebat dan luar biasa.
Mereka yang tinggal di sana, pagi menuntut ilmu di sekolah, setelah pulang mereka pun tak jemu, tetap dan harus menuntut ilmu agama di panti yang sekaligus sebagai pondok pesantren itu. Ah. Mereka adalah generasi hebat, dengan potensi mereka masing-masing.
Disaat kami menyapa, betapa sambutan hangat itu mereka persembahkan untuk kami. Walau ada yang masih sedikit malu-malu, tapi ada juga yang aktif, bahkan langsung akrab malah. Kalian :’) aku pasti akan merindukan kalian, dek. ^^

Gemercik air yang membasahi bumi Jogja bagian utara perlahan menghilang, yang tersisa hanya rintikan-rintikan lembut yang (akan) mengantarkan perjalanan pulang kami. Setelah sesaat menyapa mereka, kamipun berpamit untuk melanjutkan perjalanan pulang.

Sekaligus mencari jalan untuk bis yang akan menjemput mereka di hari minggu besok, kamipun melalui jalan yang berbeda  dengan saat berangkat. Oooh, ya.. saat berangkat, kami dikejutkan dengan demo warga di pertigaan menuju panti tersebut, yang ternyata mereka demo dengan adanya penambangan pasir liar, dengan menutup jalan untuk akses roda empat, terutama truk. Itulah kenapa, kami mencari  jalan alternatif lain.

Teman (?)
Perjalanan ketiga kami, dihari yang sama. Jejamuran.
First time (again). Tempat yang asing. Hah, bukan! Menu makanan yang asing :D enggak juga deng, itu cuma bagiku kok, hehe.
Sebelum kembali ke rumah, dan setelah muter-muter Turi ditemani dengan guyuran air hujan yang ternyata semakin deras, kamipun mampir –tepatnya diajak mampir– di Jejamuran. Pelayanan yang luar biasa. Walaupun harus merasakan dingin ++ setelah kehujanan dan harus masuk di ruangan ber-AC, dan AC pun tepat di hadapan kita. 
Tapi tak apa. Hanya sesaat kami menunggu. Hidangan pun sudah tersajikan di meja. Makannya dalam hitungan menit, bahkan mungkin detik. Tapi ngobrolnya..... :D akhirnya kamipun menghabiskan waktu untuk bercengkrama dengan obrolan-obrolan ringan yang lumayan lama di tempat itu. Sebelum kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan untuk kembali ke rumah Dika.

Lagi,  disini aku bertanya pada diriku sendiri. ‘Apa sejatinya teman? Apakah ini yang dinamakan pertemanan?’ yang pada akhirnya, akupun harus mencari jawaban dan menyimpulkan sendiri. Aah, kalian :’) Ada ikatan yang menyatukan kalian, entah apa. Tapi aku tau, itu bukan sekedar teman biasa. Yang hanya sekedar mengenal dan saling sapa. Lebih dari itu. Terima kasih atas pelajaran, pengalaman, hikmah dan perjalanan hari ini. Aku tau, akan ada hari depan yang lebih indah. Tapi perjalanan ini tak kalah hebatnya.
Aku tau, hakikat pertemanan yang sejati ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar