Kamis, 26 Februari 2015

Teman-teman Panti Asuhan yang luar biasa

15 Februari 2015
“Aku tak mengenalmu, pun dengan kehidupanmu. Tapi aku tau, kamu hebat dan luar biasa. Dan akupun, harus banyak belajar darimu.”

Teman-teman Panti Asuhan yang luar biasa.
15022015

#1
Perjalanan ini bermula dari keinginan salah seorang teman. Iya. 4 hari sebelumnya, tepatnya 11 Februari. Ada hasrat kecil yang ia utarakan, ketika kerinduan dengan mereka –teman-teman panti– itu muncul. Mengajak mereka refreshing.
Dari sinilah cerita kita bermula.
Mulanya, kita bertujuh.
Iya. Bertujuh, seperti perjalanan sebelumnya, walaupun tak pernah lengkap :3
Tapi, setelah rencana berubah dan dibuat bertahap. Akhirnya jadi ber-takterhitung :D
Minggu ini, berkunjung ke Panti sekalian survey dan minggu depan ngajak mereka maen, refreshing.

Hari ini. Setelah membuat rencana panti yang mau dikunjungi (sekaligus survey), dengan berbagai pertimbangan, akhirnya kita memutuskan untuk mengunjungi Panti Asuhan di daerah Turi, Sleman. Tepatnya panti Asuhan Asy-Syafi’iyah, Kemirikebo, Girikerto, Turi, Sleman.
Perjalanan kita ke sana dengan 3 motor dan 5 orang. Terdiri dari 3 Fakultas yang berbeda, 3 jurusan yang berbeda juga. Hanya, kita sama-sama satu angkatan, 2012. Aku (Asti), Septi, Miftah, Yudik dan Paksi.

Sekitar pukul 11.00 kita menuju ke sana. Berbekal alamat, Kemirikebo, Turi. Karena kita belum pernah ke sana, dan belum tau daerah sana pula. Setelah 3 kali bertanya dengan beberapa insiden saat bertanya, akhirnya kita menemukan lokasi yang kita tuju. Panti Asuhan Asy-Syafi’iyah. 1 jam perjalanan. Lebih.

Tempatnya lumayan masuk dari daerah kota –agak pelosok– jalan menuju ke sana juga berliku, tepatnya banyak tanjakan, walau nggak terlalu tajam :3
Tapi... di sana masih asri, hijau. Perjalanan kita kesana pun disuguhi dengan perkebunan salak di kanan dan kiri jalan.  Panti Asuhan ini, letaknya nggak tepat dipinggir jalan. Agak masuk, setelah 4-5 rumah warga. Menghadap selatan, dengan halaman yang cukup luas. Warna gedungnya didominasi dengan warna hijau muda. Sebelah timur ada tempat wudhu yang dilengkapi dengan kamar mandi. Bangunannya masih baru. Bahkan (menurutku) ada beberapa bagian yang belum selesai dibangun.

Ketika kami tiba di sana. Ada beberapa anak yang bermain di teras rumah. Iya, teras rumah yang lumayan luas, dan akhir-akhir ini aku ketahui kalau ternyata itu juga digunakan sebagai tempat sholat berjama’ah. Setelah kita masuk di dalam, yang (mungkin) sering digunakan untuk menerima tamu, kami disambut oleh Pak Imam. Beliau adalah pengasuh adik-adik di Panti tersebut, lebih tepatnya beliau yang mengelola, pemilik pantinya.

Sambutan yang hangat. Tak lama kami di sana. Setengah jam. Mungkin kurang. Yang pada akhirnya kita menemukan informasi kalo ternyata panti asuhan itu lumayan baru, bahkan mungkin ada yang belum tau kalau ada panti asuhan ini. Nggak cuma sekedar Panti asuhan, tetapi tempat ini juga sekaligus dijadikan sebagai pondok pesantren. Sekarang ada sekitar 43 anak didik usia SD-SMA, dan nggak semua dari mereka tidur di panti, ada yang tetap tidur di rumah mereka.

Setelah berbincang-bincang dengan pengelola panti, akhirnya kita mendapat kesepakatan untuk bisa ngajak temen-temen panti jalan-jalan ke luar. Kota Jogja. Belum fix tempat yang akan kita tuju. Setidaknya sudah mendapat izin dari pengelola pantinya.

Selepas dari sana. Kita melanjutkan perjalanan. Sholat dan makan siang. Lucunya, kita itu sebenernya nggak terlalu ngeh dengan kegiatan yang akan kita lakukan minggu depan. Yang mau ngadain siapa aja, kegiatannya mau dibuat gimana, daaan masih banyak lagi. Hanya do’a dan harapan semoga kegiatan minggu depan berjalan dengan lancar.

#2
Ba’da Ashar, kita, 4 dari yang semula 5 orang melanjutkan perjalanan ke Panti Asuhan Sayap Ibu. Panti Asuhan ini letaknya di Jalan Solo dan menangani teman-teman ABK. Menuju ke sana melalui selokan mataram yang pada akhirnya tetep harus muter ringroad :D 
Lagi-lagi First time ke tempat ini (Aku-nya). Aaaak. Terharu dan luar biasa.
Sesampainya disana, aku diam. Menelisik. Ruang kelas. Iya, ternyata bangunan depan itu digunakan untuk ruang kelas bagi mereka. Dengan halaman yang tidak terlalu luas dihiasi beberapa pohon, salah satunya pohon rambutan.

Kami pun melanjutkan langkah, bertemu salah seorang pengasuh (maaf, lupa namanya). Menyampaikan maksud kedatangan kami untuk silaturahim, karena memang sebelumnya ada yang sudah pernah ke sini.

Mereka. Iya. Mereka, teman-teman Panti Asuhan yang luar biasa. Beberapa bergerombol, ada pula yang menyediri. Asik menikmati bubur yang terbungkus daun pisang dan koran. Ketika kami datang dan menghampiri, tak sedikit dari mereka yang merajuk, walaupun masih ada juga yang tetap asik dengan makanannya. Aaaak. Begitulah mereka.
Banyaaak sekali yang mereka obrolkan dengan kami. Dari yang seneng cerita, seneng nulis, suka nyanyi dan masih banyak lagi. Mereka orang-orang hebat dan berbakat.

Aku menghampiri salah satu dari mereka. Dan ia pun menyodorkanku sebuah buku tulis. Memintaku untuk menuliskan nama. Dan setelah kulihat. Buku itu berisi namanya dengan nama orang-orang, hampir penuh. Mungkin nama-nama itu adalah mereka yang pernah pula berkunjung di sana dan melakukan hal yang sama denganku.

Lagi, aku berpindah tempat. Akupun disodori sebuah kertas. Isinya lirik lagu. Ia memintaku untuk mengajarinya menyanyikan lagu itu. Hmm, sayang. Aku tak tau lagu itu. Tapi ia memaksa. “Coba dulu.” Haah. Malu rasanya, mendengar ucapan itu. Oke. Akhirnya aku siasati untuk aku baca. Iya, lirik lagu yang aku baca bak sajak puisi cinta #eeaa Terharu, ndredeg, grogi dan entah apalagi :3

Lirik lagu itu, katanya pernah dinyanyiin Glen Fredly apa ya.. judulnya Semua Karena Cinta.
Belum lagi aku dibuat mereka terharu ketika mereka nyanyi Bareng-bareng. Hwaaa. Aku ga mau cengeng :D tapi bener-bener bikin pengen nangis dan meluk mereka.
Belum lama kami bercengkrama dengan mereka, ternyata mereka sudah waktunya makan. Selama mereka makan, kami berjalan menyusuri panti. Menemui setiap dari mereka, orang-orang luar biasa itu. Berkeliling, dan sekedar untuk menyapa mereka.

Allah. Sungguh, bersyukur diri ini telah Kau beri kesempatan untuk mengenal mereka.
Aku belajar banyak hal dari mereka.
Waktu menjelang maghrib. Kamipun berpamit untuk pulang. Dan, perjalanan pulangku, diiringi dengan do’a dan harapan, semoga masih diberi kesempatan untuk ada dan bersama dengan mereka lagi.
Aamiin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar