Selasa, 31 Desember 2013

Beasiswa DataPrint 2013

About BEASISWA DATAPRINT


Program beasiswa DataPrint telah memasuki tahun ketiga. Setelah sukses mengadakan program beasiswa di tahun 2011 dan 2012, maka DataPrint kembali membuat program beasiswa bagi penggunanya yang berstatus pelajar dan mahasiswa.  Hingga saat ini lebih dari 1000 beasiswa telah diberikan bagi penggunanya.
Di tahun 2013 sebanyak 500 beasiswa akan diberikan bagi pendaftar yang terseleksi. Program beasiswa dibagi dalam dua periode. Tidak ada sistem kuota berdasarkan daerah dan atau sekolah/perguruan tinggi. Hal ini bertujuan agar beasiswa dapat diterima secara merata bagi seluruh pengguna DataPrint.  Beasiswa terbagi dalam tiga nominal yaitu Rp 250 ribu, Rp 500 ribu dan Rp 1 juta. Dana beasiswa akan diberikan satu kali bagi peserta yang lolos penilaian. Aspek penilaian berdasarkan dari essay, prestasi dan keaktifan peserta.
Beasiswa yang dibagikan diharapkan dapat meringankan biaya pendidikan sekaligus mendorong penerima beasiswa untuk lebih berprestasi. Jadi, segera daftarkan diri kamu, klik kolom PENDAFTARAN pada web beasiswa dataprint!
Pendaftaran periode 1   : 1 Februari – 30 Juni 2013
Pengumuman                : 10 Juli 2013
Pendaftaran periode 2   : 1 Juli – 31 Desember 2013
Pengumuman                : 13 Januari 2014
 PERIODE
JUMLAH PENERIMA BEASISWA
@ Rp 1.000.000
@ Rp 500.000
@ Rp 250.000
Periode 1
50 orang
50 orang
150 orang
Periode 2
50 orang
50 orang
150 orang

 

Essay

Peraturan cara penulisan essay:
  1. Essay merupakan opini pribadi. Tuangkan ide kamu semenarik mungkin
  2. Penulisan dan tata bahasa sesuai dengan kaidah EYD.
  3. Panjang tulisan minimal 100 kata, maksimal 500 kata.
  4. Penulisan kutipan atau data tanpa menyertakan sumber/link akan dianggap copy paste dan formulir akan didiskualifikasi oleh panitia.
  5. Bagi pemilik blog, tuliskan informasi mengenai beasiswa DataPrint di blog kamu, sertakan juga link/tautan ke website beasiswa DataPrint (www.beasiswadataprint.com)  dan website DataPrint (www.dataprint.co.id) . Kemudian cantumkan link yang berisi informasi ini ke dalam kolom “URL BLOG” di formulir pendaftaran. Pencantuman informasi dalam blog kamu akan menambah poin dalam penilaian sebesar 1-3 poin.
Contoh penulisan link:  www.blogsaya.com/beasiswadataprint.html
Jadi, bukan hanya penulisan nama blog seperti www.blogsaya.com .

Periode 2 (paling lambat 31 Desember)

ESSAY UNTUK PELAJAR:
Sekolah sebaiknya gratis atau berbayar?Berikan penjelasan
 ESSAY UNTUK MAHASISWA
Penerapan IQ, EQ, dan SQ dalam dunia pendidikan dan masing-masing berikan contohnya

Persyaratan Umum:
1.  Pelajar/mahasiswa aktif dari tingkat SMP hingga perguruan tinggi untuk jenjang D3/S1
2.  Terlibat aktif di kegiatan atau organisasi sekolah/perguruan tinggi
3.  Tidak terlibat narkoba atau pernah melakukan tindak kriminal
4.  Tidak sedang menerima beasiswa dari perusahaan lain. Jika saat ini peserta masih menerima beasiswa dari kampus, peserta berhak mengikuti pendaftaran beasiswa dari DataPrint.
5. Penerima beasiswa di periode 2 tahun 2012 tidak dapat menjadi penerima beasiswa di periode 1 tahun 2013.

Peraturan Lomba
1.  Mengisi formulir registrasi di kolom Pendaftaran
2.  Satu nomor kupon yang terdapat di dalam produk DataPrint, hanya berlaku untuk satu kali registrasi
3.  Pendaftaran tidak dipungut biaya
4.  Isilah formulir dengan sebenar-benarnya.
5. Kolom NAMA, diisi dengan nama lengkap
6. Kolom KODE KUPON, diisi dengan kode yang tertera pada bagian belakang kupon yang ada di dalam produk DataPrint
7. Kolom EMAIL, diisi dengan email aktif yang masih berlaku
8. Kolom NO TELPON, diisi dengan no HP atau no telpon rumah yang masih aktif dan bisa dihubungi
9. Kolom JENJANG PENDIDIKAN, diisi dengan jenjang pendidikan yang sedang ditempuh saat ini.
Contoh: SMA, D3, S1
10. Kolom NAMA PERGURUAN TINGGI/SEKOLAH, diisi dengan nama sekolah/perguruan tinggi tempat kamu menuntut ilmu.
11. Kolom PRESTASI YANG PERNAH DIRAIH, diisi dengan prestasi dari kompetisi yang pernah diikuti.
12. kolom KEGIATAN YANG PERNAH/SEDANG DIIKUTI, diisi dengan penjabaran partisipasi pendaftar beasiswa DataPrint di unit kegiatan pada lingkungan belajar, lingkungan rumah dan acara-acara khusus (seminar, dll).
Aktivitas berupa kuliah atau belajar di sekolah, tidak termasuk prestasi.
13. Kolom LAMA MENGGUNAKAN DATAPRINT, diisi dengan waktu penggunaan produk DataPrint
14. Kolom MENGETAHUI INFORMASI BEASISWA, diisi dengan narasumber awal yang memberitahu mengenai program beasiwa pendidikan DataPrint
15. Kolom NILAI RAPORT (BAGI PELAJAR dan MAHASISWA BARU), diisi dengan total nilai secara keseluruhan beserta jumlah mata pelajaran pada semester terakhir. Ingat, kolom ini hanya diisi oleh pelajar atau mahasiswa baru yang belum mempunyai IP.
Contoh: 98 dari 7 mata pelajaran
16. Kolom IPK TERAKHIR (BAGI MAHASIWA), diisi dengan nilai IPK atau jika belum memiliki IPK boleh diisi dengan nilai IP semester terakhir. Tuliskan juga semester yang sedang ditempuh. Ingat, kolom ini hanya diisi oleh mahasiswa, bukan pelajar.
17. Kolom URL BLOG, diisi dengan copy URL blog kamu yang memuat informasi mengenai beasiswa DataPrint. Isi kolom ini jika kamu memiliki blog. Pengisian pada kolom ini akan menambah 1-3 poin pada penilaian.
18. Kolom ESSAY, diisi dengan karya tulis/essay berisi hasil pemikiran kamu sendiri sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Panjang penulisan minimal 100 kata, maksimal 500 kata. Tema akan berubah setiap periode.

Dilarang mengcopy paste tulisan orang lain. Jika bermaksud untuk menyadur atau mengutip tulisan orang lain, tuliskan juga sumbernya.
19.  Beasiswa akan dibagi menjadi 2 periode.

20.  Jika gagal di periode pertama, peserta BOLEH mendaftarkan diri di periode selanjutnya.
21.  Penerima beasiswa yang telah mendapat dana beasiswa di satu periode TIDAK DAPAT menjadi penerima beasiswa di periode selanjutnya.
22.  Waktu per periode:
Periode 1: 1 Februari  – 30 Juni
Periode 2: 1 Juli – 31 Desember
22.  Perincian pemenang per periode sebagai berikut:
PERIODE
JUMLAH PENERIMA DANA BEASISWA
@ Rp 1.000.000
@ Rp 500.000
@ Rp 250.000
Periode I
50 orang
50 orang
150 orang
Periode II
50 orang
50 orang
150 orang




23.  Penerima beasiswa akan diseleksi (bukan diundi) oleh tim dari DataPrint.
24.  Panitia tidak menghubungi penerima beasiswa. Nama penerima beasiswa  dapat dilihat di website ini, website DataPrint www.dataprint.do.id atau di www.facebook.com/dataprintindonesia . Simpan fotokopi raport terakhir atau IPK terakhir dan kupon sebagai bukti sah verifikasi jika Anda terseleksi sebagai penerima dana beasiswa.
25.  Dana beasiswa akan diberikan sekaligus dan secara langsung kepada penerima di periode tersebut.
26.  Dana beasiswa akan dikirimkan dalam jangka waktu paling lambat satu bulan setelah pengumuman dan atau setelah selesainya pemberkasan dari para penerima beasiswa.
27.  Beasiswa akan ditransfer melalui bank BCA. Bagi penerima beasiswa yang menggunakan rekening bank lain, biaya administrasi sebesar Rp 5.000 ditanggung penerima (beasiswa akan dipotong Rp 5.000).
28.  Penerima beasiswa akan diumumkan di website DataPrint www.dataprint.co.id ,  page Facebook DataPrint www.facebok.com/dataprintindonesia dan www.beasiswadataprint.com
Tema Essay dapat dilihat di tab “ESSAY”
FAQ
1.  Siapakah yang boleh mendaftarkan diri di beasiswa DataPrint
Semua pelajar atau mahasiswa yang masih aktif
2.  Apa saja persyaratan mengikuti pendaftaran beasiswa DataPrint?
Cukup isi semua kolom di formulir registrasi dengan data yang sebenar-benarnya. Kalau kamu keluar sebagai salah satu penerima dana beasiswa, pihak DataPrint akan menghubungi kamu untuk melakukan verifikasi data.
3.  Apakah pendaftaran dipungut biaya?
Pendaftaran beasiswa sama sekali tidak dipungut biaya atau gratis.
4.  Berapa dana beasiswa yang akan saya terima?
Dana beasiswa akan diberikan sebesar Rp 1.000.000, Rp 500.000 dan Rp 250.000
Penentuan besaran dana beasiswa yang akan diterima ditentukan oleh tim DataPrint.
5.  Apakah penerima beasiswa di satu periode dapat menjadi penerima beasiswa lagi?
Tidak, penerima beasiswa yang sudah pernah menerima beasiswa tidak berhak menjadi penerima beasiswa di periode berikutnya.
6.  Bagaimana cara pemberian beasiswa?
Dana beasiswa akan ditransfer kepada penerima.
7.  Kapan beasiswa akan diterima?
Setelah verifikasi yang dilakukan oleh pihak DataPrint selesai atau kurang lebih satu bulan setelah pengumuman.
8.  Apakah beasiswa yang diterima akan terkena pajak?
Tidak, beasiswa yang diterima tidak dikenai pajak. Dana beasiswa akan ditransfer melalui rekening BCA. Bagi penerima beasiwa yang memiliki rekening selain BCA maka dana administrasi akan ditanggung penerima.
9.  Dimana pengumuman penerima beasiswa dapat dilihat?

Pengumuman dapat dilihat di website DataPrint www.dataprint.co.id page Facebook DataPrint www.facebook.com/dataprintindonesia dan www.beasiswadataprint.com

Minggu, 27 Oktober 2013

Tentang sebuah ujian

Tentang sebuah ujian kehidupan.
Siapa yang menginginkan adanya ujian. Tentu  setiap orang ketika ditanya seperti itu tidak akan ada yang menginginkan bukan??
Tetapi Allah Maha Adil dan Maha Penyayang. Dengan ujian itulah Allah menujukkan kekuasaan dan kasih sayang-Nya. Walaupun kadang, tidak sedikit orang menghujat ketika menghadapi ujian itu.
Tetapi saya rasa, banyak yang sangat bersyukur kepada-Nya ketika ujian itu menghampirinya.

Sebenarnya, terlalu sakit bagiku ketika kembali mencoba mengingat kenangan-kenangan itu., ah, persisnya sebuah kejadian yang (mungkin) sedikit menyedihkan dan menyakitkan. Tetapi, hidup ibarat roda, yang terus berputar. Kadang di atas, kadang di bawah, kadang sedih kadang seneng, kadang menderita kadang bahagia. Semua sudah diatur. walaupun memang harus ada campur tangan manusia sendiri dalam menentukan.

Awal 2013 lalu, mungkin menjadi masa-masa penuh instopeksi diri bagiku dan keluarga besarku. Hmm, yaa mungkin kata itulah yang mampu mewakili semua kejadian ketika itu. 
Peringatan dari sang Khaliq untuk selalu bersyukur dengan apa yang telah diberikan Sang Kuasa kepada kita.

Ujian yang diberikan Allah bukan sebagai bentuk diskriminasi pada satu pihak tertentu. Percayalah, Allah Maha Adil yang seadil-adilnya. Bukan pula sebagai hukuman, karena ujian adalah wujud kasih sayang Allah kepada kita. Pernah mendengar bahwa semakin tinggi iman kita, semakin tinggi pula ujian yang dihadapi. Dan yang terpenting adalah ujian yang Allah berikan kepada kita adalah sesuai dengan porsi dan kemampuan kita untuk menyelesaikan.

Bermula ketika cucu dari kakaknya bapak sakit, dan harus dibawa ke rumah sakit. beberapa hari harus menginap di rumah sakit untuk memulihkan kondisinya. Aku lupa, sakit apa yang ia keluhkan ketika itu. 

Selang 1 bulanan, ujian itu kembali menimpa. Dan ketika itu terjadi pada Ibu dari bapak. Hmm, mungkin karena faktor umur, hal itu terjadi. Tepat ketika pulang dari ladang, dan waktunya sudah menjelang maghrib. Simbah merasa kehausan. Biasanya ia menaruh minum dibawah ranjang tempat tidur untuk jaga-jaga. Tanpa berfikir panjang, akhirnya simbah mengambil botol minum dibawah tempat tidur untuk sekedar meghilangkan dahaga selepas perjalanan panjang. Tapi ternyata setelah cukup banyak minum, simbah baru sadar bahwa itu adalah minyak tanah. Akibat dari kejadian itu, akhirnya simbah harus (juga) merasakan istirahat di rumah sakit. Yaa, simbah harus menjalani perawatan dari dokter beberapa hari akibat dari keteledorannya minum minyak tanah.

Belum lama simbah sembuh dari sakit, ujian itu kembali lagi datang. Kala itu untuk putri semata wayang dari adik bapak. Akibat dari keteledorannya dalam mengonsumsi makanan di sekolah maupun di rumah, akhirnya ia harus menanggung resikonya. Gadis berumur 14 tahun itu harus menjalani operasi usus buntu dan harus istirahat berminggu-minggu di rumah sakit. terhitung sangat lama untuk menyaksikan ia kembali pulih seperti semula.

Belum pulih benar gadis itu dari sakitnya, keluarga ini kembali mendapat ujian tentang kesakitan . . .
to be continue

Masa Kanak-Kanak

entah kenapa, aku sering sekali membuat catatan tentang perjalanan hidup. Perjalanan yang pernah dilalui adalah kenangan terindah yang tak mungkin dapat terulang kembali. Karenanya ceritalah yang mampu mengabadikan.

Kembali menceritakan masa kanak-kanak. Lucu saja ketika mengingat diriku waktu kecil dan melihat aku yang sekarang. sepertinya nggak mungkin. Tapi itulah perjalanan, tapi itulah kehidupan. Nothing is imposible. Tak ada yang tak mungkin. mau mustahil 180 derajat pun kalau Allah menghendaki pasti terjadi.
Masa kanak-kanak adalah masa yang sangat jujur, lepas, kreatif, dan bebas. Bukan begitu? Iya, anak kecil belum memikirkan masalah kaya yang udah remaja. juga belum merasa malu mau ini itu. Yang penting bagi mereka adalah kegembiraan.

Ya, begitu pula dengan diriku. Siapa sangka kalau aku dulu mainnya sama laki-laki. Entah karena faktor lingkungan atau memang aku-nya. karena dulu di daerah saya, yang seumuran dengan saya mayoritas laki-laki.

Aku adalah satu-satunya perempuan dalam kelompok bermainku. Yaa, semua itu mungkin bermula ketika saya masuk Taman Kanak-Kanak. Pada saat itu saya ber-25 teman saya (kalau nggak salah) menjadi satu kelas di sekolah itu. Emm, katanya siih, generasiku adalah generasi terakhir dengan jumlah murid terbanyak di tempat itu. jadi bisa dibayangkan, seberapa banyak murid disana sekarang.

Ok, Cuuss ke cerita. Mungkin ini bukan hanya terjadi di Sekolah (Eeeh, Tk maksudnya) di tempat saya. Tempat duduk di TK itu tidak dibuat jejeran dari depan ke belakang kayak di kelas-kelas gitu, tapi tempat duduknya di buat berkelompok dan setiap kelompok ada 1 meja.

Nah, di sinilah awal ceritanya (yang aku ingat). karena tempat duduknya tidak menetap, terserah mau milih yang mana, jadi setiap hari bisa ganti-ganti temen di sampingnya. tapi seringnya sih sama, mungkin dulu waktu kecil juga udah punya rasa klik dengan teman kali ya..
Pernah pada suatu ketika aku dapat tempat duduk yang berbeda dari biasanya. di pojok utara paling belakang. Dengan kelompok teman yang berbeda pula. Naaah, ketika itu pula aku langsung nangis dan marah (kalau nggak salah inget) intinya aku minta pindah tempat duduk. Lari keluar kelas, mencari ibuku untuk pindah tempat duduk di sebelah depan sendiri pojok selatan. Yaa, bersama mereka. kawan-kawan seperjuanganku ketika kecil :P
di meja kelompok depan ujung selatan itu di isi semuanya oleh laki-laki. dan aku merengek meminta untuk diperbolehkan pindah di sana. Akhirnya dengan segala usaha oleh kedua guruku (gurunya namanya bu wastini dan bu darsi, dan bu darsi sampai sekarang selalu mengingatku, mungkin juga tentang hal itu^^)

Tidak hanya tentang itu, itu baru di sekolah. Belum ketika di rumah. Yaa, tidak hanya di sekolah. Pertemanan ku dengan laki-laki itu juga terjadi di rumah. Malah lebih parah kayaknya, hehe.
Yaa, karena dari ujung utara sampai ujung selatan daerahku itu yang seumuran dengan aku adalah laki-laki, mungkin dulu aku dengan sangat terpaksa bermainnya dengan laki-laki.
Terutama nih, bermain sepak bola. Hmm, aku dulu sering sekali bermain bola dengan kawan-kawan kecilku. Malah ketika TK itu frekuensiku bermain sepak bola dan main jantenan (eeh, itu salah satu mainan yang sering dilakukan perempuan di daerahku, mainan pake' kartun yang berasal dari kertas dengan berbagai perlengkapan kayak baju2an, tempat tidur, dll)

Selasa, 15 Oktober 2013

Keputusan Terbaik

Tidak ada sedikitpun yang melarang sebuah pertemanan. Sebagai makhluk sosial, kita pasti membutuhkan orang lain dan salah satunya adalah teman. Bahkan dalam islam, pertemanan itu termasuk bagian dari menjalin ukhuwah. Untuk mempererat tali persaudaraan. Tetapi, kadang pertemanan malah membawa banyak mudhorat daripada faedahnya. Khususnya dengan lawan jenis. Bukan begitu? Hanya teman kok apa-apa dicurhatkan. Hanya teman kok mau ngapain aja minta pertimbangan.

Memang masa muda adalah masa dimana keindahan menjadi sebuah keniscayaan. Masa-masa pencarian jati diri, masa-masa yang mungkin bagi sebagian orang dianggap "paling menyenangkan". Tetapi, bagi sebagian orang lainnya bahkan malah dianggap "paling membahayakan".

Hmm, mungkin tak perlu lah dibahas bagaimana menyenangkannya masa muda. Semua pasti bisa membuktikan, semua pasti bisa merasakan. Tetapi bagaimana dengan masa yang membahayakan? Yupps, kadang masa itulah yang sering dilupakan. Terlena dengan kesenangan, lupa dengan resiko.

Salah satunya adalah pertemanan, ya lebih khususnya pertemanan dengan lawan jenis. Hmm, laki-laki sama perempuan kan kayak magnet. Tarik menarik. Mau pake alasan temenan, sahabatan, cuma kenal doank. Nggak bakal bisa dipungkiri, kalau ada unsur ketertarikan, yaa walaupun kadang itu tersimpan sangat rapat sampai-sampai nggak ada yang tau siiih.
*****

Entah sejak kapan Devinta menjadi sering sendiri. Ia yang biasanya kemana-mana dan ngapain aja bersama dengan kedua sahabat karibnya, beberapa hari ini sering sendiri. Pun tak pernah lagi berkumpul bersama saat pulang sekolah. Ia bahkan memilih buru-buru meninggalkan sekolah. Seperti ada sesuatu yang spesial di rumahnya.

Semua berubah 180 derajat. Devinta yang biasanya paling semangat untuk sekedar menengok ruang OSIS di sela-sela sekolah dan sepulang sekolah, beberapa hari ini tak memunculkan batang hidung di tempat itu. Anehnya, tak seorangpun tau apa yang sedang terjadi dengan Devinta, tak terkecuali dengan dua sahabat karib-nya Rinda dan Feldia. Selain nggak sekelas dengannya, pertemuan mereka di sela-sela istirahat masih terjalin seperti biasa. Tak ada ganjalan.

Hanya sekedar untuk memastikan bahwa sahabatnya tidak sedang dalam masalah yang rumit, Rinda dan Feldia mencoba menemui salah satu teman sekelas Devinta. Yaa, untuk sekedar bertanya-tanya tetang perilaku Devinta. Tetapi fakta membuktikan nihil. Devinta masih sama seperti biasa ketika di dalam kelas. Bercanda dengan teman-temannya, ramah dengan sapaannya setiap pagi saat masuk kelas, Selalu menjadi yang ter-PD saat berinteraksi dengan guru, menjadi fasilitator buat teman-temannya yang pengen belajar. Tak sedikitpun berubah.

Usut punya usut setelah melalui beberapa tahap untuk mengetahui penyebab perubahan sikap Devinta yang jarang terlihat di ruang OSIS dan bahkan jarang pula bertegur sapa dengan kedua sahabatnya itu, Akhirnya mereka menemukan jawabannya. Devinta, gadis yang mempunyai pemikiran cukup matang dalam menyelesaikan berbagai permasalahan itu ternyata sedang dekat dengan seorang laki-laki. Tetapi ia mencoba untuk menyembunyikan semua itu. Ia terlalu tertutup dengan segala privasi dirinya yang berhubungan denga laki-laki.

Alfri nama laki-laki itu. Sebenarnya dia bukan orang asing lagi bagi Devinta, pun juga bagi Rinda dan Feldia. Laki-laki itu sudah mereka kenal sejak lama. Tetapi baru akhir-akhir ini ia dekat dengan Devinta. Entah apa penyebabnya. Ketika ditanya kalau Alfri suka dengan Devinta, Ia sama sekali tak meng-iya-kan.

"Oooh, jadi ini penyebabnya. beberapa hari ini kamu udah nggak pernah sama kita lagi, terus nggak pernah ngumpul bareng-bareng lagi di ruang osis itu karena dia?", Celotek Feldia setelah dengan susah payah berhasil membuat Devinta cerita, walaupun hanya sekelumit.

"Bukan gitu juga. Lagi pengen ngrasain nggak sibuk aja sih. Masuk sana isinya cuma ngomongin proker mulu siih, bosen juga", jawab Devinta dengan penuh canda. Obrolan mereka pun berlanjut. ngalor-nglidul nggak jelas.

Akhirnya satu konklusi yang dihasilkan Rinda dan Feldia, "Mungkin mereka saling tau kalau mereka saling suka, jadi tak perlu diungkapkan."
"Yang penting bukti bukan janji." Celetuk Rinda mengakhiri obrolan mereka sepulang dari rumah Devinta.

*****

Mengetahui alasan perubahan sikap Devinta beberapa hari yang lalu membuat Rinda dan Feldia tak lagi mempermasalahkan ketidakhadirannya dalam obrolan-obrolan ringan mereka di ruang yang menurut mereka mampu membesarkan mereka. Tetapi, semakin lama, semakin lama, Devinta seperti menghilang dalam kebersamaan mereka.

Devinta masih terlalu menikmati kedekatannya dengan Alfri. Ya, sekedar teman, dalih mereka. Tetapi Devinta merasa sangat nyaman berbagi dengan Alfri. Laki-laki yang baru dikenalkan kurang dari 6 bulan. Ia merasa lebih nyaman berbagi segalanya dengan Alfri. Tugas sekolah, prestasi, impian, harapan, kondisi dirinya. Bahkan nyamannya melebihi ketika berbagi dengan sahabatnya, Rinda dan Feldia.

Devinta terlalu dinina-bobokan dengan sikap perhatian Alfri. Pun begitu pula sebaliknya. Mungkin seperti ungkapan orang-orang, "kalau sedang jatuh cinta, dunia serasa milik kita berdua."
Padahal, tak satu katapun yang mereka ungkapkan tetang perasaan itu. Perasaan mencintai, perasaan suka, atau apalah itu.

Tetapi sikap menunjukkan segalanya, tanpa kata-kata sikappun mampu melukiskannya. Sikap mereka saling menunjukkan bahwa ada unsur ketertarikan yang mendalam diantara mereka. Dari mulai menanyakan sesuatu yang dianggap penting dan saling dibutuhkan. Kemudian berlanjut dengan sedikit senda gurau yang semakin lama semakin intensif dalam mendalam interaksi mereka. Tanpa mereka sadari. Berlalu begitu saja. Seperti Air, cukup mengalir mengikuti arus. Tak peduli sulitnya medan yang dilalui.

*****

Hingga pada suatu hari, kesadaran itu muncul. Kesadaran akan hubungan yang berlebihan. Kesadaran akan pertemanan yang melampaui batas. Kesadaran akan sikap mereka yang terlalu menuruti hawa nafsu.

Tepat pukul 07.45 selepas Sholat Idul Adha, HP Devinta berdering.

1 New message: Alfri

"Vin, ada yang pengen tak sampein. Tapi aku ragu."

Sesegera mungkin Devinta membalas sms Alfri. "Selamat Idul Qurban, apaan sih, disampein aja kali."

"Sepertinya hubungan kita udah berlebihan deh."
"Emm, walaupun ada positif dan negatifnya."

Devinta terdiam. Mencoba memahami kata-kata Alfri. Hubungan kita berlebihan? Maksudnya? Hati Devinta menjadi gundah. Seperti berperang, antara logika dan perasaan. 'Tidak. Aaah, aku sudah terlalu dekat dengan dia. Mana mungkin aku harus melepasnya? Emm, tapi, benar juga kata Alfri. Terlalu berlebihan. Semenjak  aku dekat dengan dia, aku terlalu mementingkan dia daripada sahabatku yang sudah bertahun-tahun bersama. Tapi. . . aah, entahlah. Aku tak ingin kehilangan dia.'

Devinta terlalu lama berfikir. Tiba-tiba pendapat-pendapat yang mendukung maupun yang menolak bermunculan dikepalanya.

"Vin, Maaf ya. Mungkin semua salahku dulu."

sms Alfri kembali muncul. Hal itu menyadarkan Devinta dari lamunannya. Ia belum membalas sms Alfri.

"Emm, maksudnya berlebihan yang seperti apa ya?"

"Terlalu deket aja. Seperti ada unsur lain dalam pertemanan kita. Aku rasa kamu juga merasakan hal yang sama. Kita temenan seperti biasa aja yaa. Jangan terlalu intensif kek gini? gimana?"

Setelah membaca pesan itu, badan Devinta menjadi panas dingin. Antara percaya dan tidak. Seperti kehilangan sebagian dari raganya. Tetapi dengan cekatan ia segera membalas sms Alfri.
"Oh, iya. Ya nggak papa. It's okay."

"Okey, jaga diri baik-baik ya"

****

Sudah 3 hari Devinta melalui hari-harinya tanpa Alfri. Ya, setelah kesepakatan itu. Mereka akhirnya memutuskan untuk tidak saling menghubungi kalau tidak dalam keadaan sangat mendesak. Tetapi, Devinta menjadi berubah. Ia merasa kehilangan. Tidak ada lagi teman untuk sekedar berbagi, tidak ada lagi teman untuk curhat, tidak ada lagi teman untuk bertukar pikiran. Ia benar-benar merindukan kebersamaannya dengan Alfri. Ia menganggap, hanya dengan Alfri ia mampu terbuka dalam segala hal. Devinta benar-benar merasa sendiri. Terlalu berat menjalani hidup diluar dari kebiasaan.

"Apa yang harus aku lakukan? Aaah, mungkin benar. Hubungan yang terlalu berlebihan itu nggak ada baiknya. Aku terlalu tergantung dengan dia. dan saat dia nggak lagi di sampingku aku jadi nggak punya semangat buat ngapa-ngapain."

"Gimana kabar Rinda dan Feldia ya? Hmm, tapi apakah aku akan kembali kepada mereka setelah beberapa waktu yang lalu aku meninggalkan mereka karena kedekatanku dengan Alfri. Ah, enggak. Bakal malu kalau mereka tau alasannya. Tapi mau gimana lagi??"

Akhirnya Devinta memutuskan untuk kembali bersama sahabat karib-nya. Dan menceritakan semua yang ia alami. termasuk keputusannya bersama Alfri. Dan begitulah kekuatan sahabat. Rinda dan Feldia menerima Devinta dengan senang hati. Walaupun Devinta terlalu lama untuk menyadari kalau seharusnya mampu untuk keluar dari kebiasaan. bahkan berhenti. Yaa, berhenti dari kebiasaan yang ia inginkan. kebiasaan bersama dengan Alfri, kebiasaan untuk selalu terbuka tentang apapun hanya dengan Alfri. Devinta terlalu lama menyadari bahwa kedua sahabatnya sangat welcome dengan segala keluh kesah yang ia rasakan lebih dari Alfri.

TAMAT

*****

Sumber: 10 Dzulhijjah 1432 H

Sabtu, 12 Oktober 2013

semua karena cinta



ini tulisan nemu di folder yang lamaaa sekali tak ku buka, entah dari mana asalnya lupa

Sejenak aku tanya……..
adakah salah dengan cintaku ini
aku merasa kecil dari kehidupan yang mewarnaimu
aku merasa berdosa dari kebahagiaanmu dengannya
aku merasa hina dari rasa yang membelenggu jiwa
Tapi aku tak kuasa
menahan dentuman gelora rasa ini
aku tak mampu lagi
bentengi diri dari luapan asmara tentangmu
aku tak bisa menutup suara hatiku
hingga malam itu
kejujuran telah bimbangkan diriku
Sejatinya aku tak ingin
semua terungkap dalam goresan nyata
biar rahasia hati aku timbun sendiri
diantara reruntuhan sukma yang penuh bilur rindu
aku akan simpan semburat jinggamu
di lubuk terdalam segumpal putih hatiku
Kini setelah nyata membuai ikatan
aku semakin meragu
aku semakin memanjakan kekalutanku
aku terombang ambingkan oleh namamu
bak perahu kecil di tengah lautan dalam badai melintas
Aku merasa terdampar
di gurun ketidak pastian kehidupan
yang memenjarakan aku
dalam ruang gulita tak teraba
melemparkan aku
ke tempat yang tak terjamah oleh nafas
aku terkulai merintih berteman gundah
kembali aku tanya dalam ragu
Salahkah aku mencintaimu…………

Jumat, 06 September 2013

Kenangan Terindah "Putih Abu-abu"

     Kata orang siiih, masa terindah selama menuntut ilmu itu masa putih abu-abu. Mau tau kenapa? Yaa, kembali lagi dengan kata orang. Katanya masa putih abu-abu itu masa pencarian jati diri, masa putus nyambung sama mas/mbak pacar, masa ketemu sahabat, masa suka dan duka. Kalau menurutku siih, masa terakhir kita sekolah pake seragam. Iya nggak?? :D
    Aku pun juga merasakan seperti itu. Masa putih abu-abu banyak memberikan warna dalam hidupku. Yuppss, gimana enggak, kayaknya dulu pas SMP itu Cuma 2 warna, hehe. Merasakan sekolah di SMK, khususnya SMK 7 Jogja  ternyata mampu membuka mataku, kalau diluar sana banyak sekali ilmu yang bisa kita dapat.
     Dulu ketika aku masih SMP, orientasiku hanya satu. Prestasi. Yupps, aku hanya ingin menjadi siswa yang berprestasi dan buat bangga kedua orang tuaku. Hasilnya mesti bisa ditebak, aku dulu pendiemnya minta ampun. Ngobrol kalau berkepentingan, nggak tau yang namanya srawung sama temen, nggak tau itu yang namanya maen, nggak tau itu yang namanya organisasi. Ya pokoknya tauku dulu sekolah itu belajar, ujian, nilai bagus, dapet rangking kelas, lulus terbaik. Sudah itu aja. Sampai sekarang sih, aku sering menepisnya dengan “maklum sih, wong baru adaptasi (soalnya dulu jadi siswa pindahan dari desa)”.
     Daann.. do you know?? Itu sangat berbeda dengan apa yang aku dapat di SMK. Ternyata emang bener siih kata orang-orang, putih abu-abu itu masa yang selalu dikenang dan sulit  dilupakan. #upps
Seperti katak dalam tempurung yang baru aja tempurungnya dibuka. Ngrasa ‘wow’ banget sama dunia luar Yang memang belum pernah aku tau sebelumnya. Ternyata sekolah itu begitu indah dan menyenangkan. Bukan sekedar belajar di dalam kelas dan ndengeri guru njelasin sambil ngantuk-ngantuk. Sekolah itu wadah yang luaaas banget buat kita menggali ilmu. Betapa merasa menjadi setetes air dalam lautan, kecil banget, nggak ada artinya. Ternyati ilmu yang aku dapet di SMP (yang menurutku udah laur biasa) itu belum ada apa-apanya dibanding kalau kita mau nggali lebih dalem dan lebih luas lagi di sekolah.
     SMK memberikan berjuta warna pelangi bagiku. Buaanyak sekali pelajaran dan pengalaman yang aku dapetin di sekolah. Dari mengenal namanya memiliki keluarga, teman berjuang selama 3 tahun. Memperoleh sahabat yang saling menguatkan, mendewasakan diri dengan permasalahan daann belajar berorganisasi yang memberikan nilai ++ dalam hidupku.

Keluarga Akuntansi 1 2012
Awalnya biasa saja, hanya sebatas teman, saling kenal, kembali ke aktivitas masing-masing.  Tetapi semua itu berubah seiring berjalannya waktu. Merasa memiliki keluarga yang memberikan banyak sekali pelajaran hidup. walau kadang ada perih dalam canda, tetapi semua mampu tertutupi dengan rasa saling memahami. Betapa merasakan sebuah keluarga yang luar biasa ketika kembali menyelami dan mengenang masa lalu.

Organisasi
Hmm, siapa sangka sikap pendiamku bisa berubah dengan drastis?? Siapa sangka, aku yang tadinya suka ‘idem’ mampu mendominasi dalam musyawarah. Yaa, semua itu berawal dari sebuah organisasi. Organisasilah yang (menurutku) memiliki andil besar dalam hidupku. Organisasilah yang membesarkanku. Rohis Az Zahra dan Karoma Jogja. Dua organisasi yang luar biasa, membukakan mata hatiku bahwa memahami sikap orang lain itu sulit tapi berujung indah. Berjuta warna pelangi aku dapatkan.

Sahabat
Aku dulu nggak pernah menganggap orang yang deket banget sama aku itu sebagai seorang sahabat. Hmm, karena memang aku tipe orang yang tertutup siiih, nggak mau ikut campur dan nggak mau diikut campuri. Jadi yaa, cuek aja. Mau orang lain menganggapku sebagai orang terdekat yaaa akunya biasa aja.
Tetapi itu berbeda ketika aku mulai menginjakkan kakiku di rumah pojok timur sebelah lab. B. Inggris di SMK. Semua berubah. Walaupun tanpa sebuah deklarasi, engkaulah sahabatku, tetapi semua itu terasa dalam sebuah tindakan. Bahwa merekalah sahabat. Merekalah yang selalu mencoba untuk memahami, mengerti dan menasehati. Ketika suka dan duka melanda. Ketika manis dan pahit menerka.

Kamis, 29 Agustus 2013

[Cerbung]_Sekeping Hati yang Terluka


"Apa-apaan sih, Ndre. Nggak lucu tau!!"

Nadaku meninggi ketika Andre tiba-tiba mengalihkan pembicaraan. Suasana yang begitu menyenangkan menjadi mencekam, tegang dan kacau. Bagaimana tidak, tanpa ba bi bu Andre meminta untuk tak berhubungan terlebih dahulu. Bukan tanpa alasan, keinginannya untuk fokus dengan skripsi yang sedang ia kerjakan menjadi alasan utamanya.

"Bukannya aku tak mendukungmu untuk lulus cepat, Ndre. Tapi kamu tau kan bagaimana aku tanpamu?"

Aku tertunduk, diam. Hatiku berkecamuk. Banyak hal yang aku pikirkan dengan permintaan kekasihku ini. Orang yang selalu memberiku semangat dalam menjalani hidup.

Aku dengan Andre telah terbiasa bersama lebih dari 2 tahun lamanya. Hari-hari menjadi lebih berwarna ketika bersama dengannya. Laki-laki yang berkulit putih keturunan chinese ini tipe laki-laki yang sangat aku idam-idamkan. Diamnya selalu mempunyai arti, bicaranya selalu sampai ke hati. Pendiam tapi tegas. Dia bukan tipe orang yang romantis, tapi selalu mampu membuatku nyaman ada di sampingnya.

'Bagaimana mungkin aku harus menunda kebersamaan itu? Bagaimana mungkin? Mungkinkah aku bisa tetap seperti ini? Menjalani hidup dan selalu semangat menggapai impian-impianku. Ahh, aku sudah terlalu terbiasa dengannya, suka dan duka sudah terlalu banyak aku lalui bersamanya. Bahkan perjalanan hidupku sudah ku buat bersamanya.....'

Pikiranku tak tentu arahnya. Aku tak mampu membayangkan bagaimana aku harus menjalani semua ini sendiri. Tanpanya. Tanpa Andre, yang selalu sabar menitihku membuat jejak-jejak kehidupanku. Membantuku menggapai asa-asa yang ingin ku raih.

Sementara, Andre masih terdiam. Tampak wajahnya begitu padam, tak sedikitpun terpancar rona kebahagiaan dari air mukanya. Kebimbangannya dengan keputusan yang sedang ia lakukan masih terlihat begitu jelas. Antara tega dan tak tega denganku.

"Ndre, bicara padaku. Kamu hanya bercanda kan?"

Aku mencoba memberanikan diri menatapnya. Tapi tak sedikitpun aku mampu melihat wajahnya, ia mencoba menyembunyikan kegundahan itu kepadaku.

"Ndre, Aku mohon. Lihat aku, lihat aku dan bilang kalau kamu bohong."

Air mataku mula membasahi pipiku. Tangis yang aku pendam sedari tadi tak mampu aku bendung. Aku tak bisa membohongi perasaanku. Rasa yang sangat aku takutkan sejak aku memilikinya. Takut kehilangannya.

"Ndre, Please. Jangan buat aku seperti ini."

Perlahan Andre mencoba mengangkat wajahnya yang sedari tadi tertunduk. Rasa 'berat'nya dalam mengungkapkan begitu terlihat. Aku tau kalau dia juga sangat menyayangiku, dia tidak akan mungkin setega ini denganku.

"Tapi, Vi. Bagaimana dengan cita-citaku tahun ini? Bukankah kamu juga menginginkan itu? Aku ingin membanggakan mereka dulu, Vi. Kedua Orang tuaku."

Ucapannya tertahan. Ia mencoba menghela nafas. mengatur bicaranya, mungkin takut menyakitiku.

"Toh ini hanya sementara. Vii, aku tau kamu pasti sedih. Kamu juga tau bagaimana dengan aku kan? Aku juga pasti sangat sedih. Tak lagi bersama denganmu. Denganmu yang selalu mengingatkanku dengan segala asa yang ingin ku gapai, denganmu yang selalu mengajari arti sabar dan memahami."

"Vii, bukan kamu menggangguku untuk menyelesaikan skripsi. Ada kamu justru membuatku semakin semangat untuk cepat lulus kuliah. Ada kamu disampingmu justu membantuku terus berjalan ketika stag tak memperoleh pencerahan."

Entah mengapa, aku tak kuasa mendengarkan bicaranya. Bicaranya yang mencoba menenangkanku tetapi juga menahan sakit dalam hatinya. Aku tak tau, apa yang harus aku ucapkan lagi kepadanya, tapi hatiku masih saja menolak ketika ini harus diakhiri karena skripsi.

"Terus untuk apa, Ndre. Untuk apa semua ini harus diakhiri? Tak sedikitpun kerugian yang kamu dapat dariku dengan skripsimu?"

"Iya, aku memang tak pernah rugi bersamamu."

Kembali, Ia diam sejenak.

"Vii, aku ingin skripsiku ini aku persembahkan untuk kedua orang tuaku. Mengertilah. Mereka yang telah berjuang siang dan malam demi aku dan adik-adikku. Mereka yang telah mengajariku arti hidup. Mereka segalanya bagiku. Tapi, aku belum pernah mempersembahkan sesuatu yang sangat berharga baginya. Belum pernah, Vii. Aku takut berdosa pada mereka. Aku takut, aku belum mampu membahagiakan mereka. Bagaimana kalau mereka harus meninggalkanku untuk selamanya, sementara aku belum mampu membuat mereka tersenyum bangga kepadaku?"

Aku melihat Andre menitihkan air mata, 'Ya Allah. Salahkah aku? Apakah aku harus menghalangi niat sucinya? tapi bagaimana denganku?'

"Apa maksudmu, Ndre?"

"Sekarang coba kamu bayangkan. Apa yang akan terjadi dengan skripsiku ketika aku bersamamu? Vii, aku terlalu sayang sama kamu. Kalau aku sama kamu, ngerjain skripsi ini dalam keadaan kita masih bersama, aku takut orientasiku bukan lagi untuk mereka. Bukan lagi untuk kedua orang tuaku, Vii. Karena kamulah yang selalu menyemangatiku. Kamulah yang menjadi pendorong utama untuk cepat menyelesaikan skripsi ini. Tentu karena aku ingin kamu bangga kepadaku, kepada kekasihmu ini. Ingin kamu bangga melihatku lulus cepat, IP cumlaude. Bukan begitu? Dan itu yang aku takutkan. Skripsi yang ingin ku persembahkan untuk mereka pada akhirnya untukmu juga. Aku mohon, mengertilah posisiku. Aku ingin mempersembahkannya untuk kedua orang tuaku."

Aku menatap Andre, matanya terlihat sembab. Nafasnya terkadang tertahan. Mencoba menahan agar tidak mengeluarkan air mata dihadapanku.

"Ndre, Maafkan aku kalau aku telah menghalangi cita-cita mulia kamu. Tapi sungguh, aku tak pernah bermaksud untuk menghalangi baktimu kepada mereka, sama halnya dengan yang kamu lakukan kepadaku. Aku hanya takut kehilanganmu. Aku tak tau, seperti apa aku nanti ketika harus kehilanganmu."

"Kalau memang itu yang kamu inginkan, apa boleh buat. Orang tua kamu lebih utama. Lakukan apa yang kamu cita-citakan. Persembahkan itu untuk kedua orang tuamu. Buat mereka bangga ketika menyaksikanmu saat wisuda. Fais Andrea, Wisudawan tercepat dengan IPK tertinggi. Buat mereka bangga."

Aku tak mampu lagi melanjutkan ucapanku, segera ku palingkan wajahku darinya. Kembali ku tundukkan kepalaku. Aku tak ingin melepasnya dengan kesedihan. Seharusnya aku bisa mendukung apa yang ia inginkan. bukan malah menghalangi dan menangisi yang membuatnya tak kuasa untuk terus mengukir sejarah hidupnya, begitu gumamku untuk menyemangatiku.

"Makasih, Vii. Aku tau, kamulah yang selalu memahami segala keinginanku. Bahkan ketika orang lain mencibir dan meragukannya. Makasih untuk semuanya, dan maaf aku terlalu sering membuatmu sakit hati. Jangan pernah takut kehilangan. Bukankah setiap insan ditakdirkan untuk bertemu dan berpisah? Kalau kita ditakdirkan untuk bersatu, bersama selamanya. Yakinlah, Jodoh tak akan tertutukar, dan kita pasti akan dipertemukan kembali."

"Satu lagi. Ketika aku wisuda nanti, aku pasti akan mengundangmu. Tunggu waktunya. Jangan sedih, dan ingat akan asa yang ingin kau capai. Gapai itu semua. Aku akan menunggu cerita keberhasilanmu saat aku wisuda kelak."

***************************Bersambung*********************************