oleh : riqi astuti
Teringat
dengan kisah yang mengelikan ketika saya duduk di kelas VIII SMP. Waktu itu
saya menjadi murid baru di salah satu SMP Muhammadiyah di Yogyakarta. Karena
ketidaktahuan dank e-awam-an saya dalam ilmu agama mengakibatkan saya menjadi
bahan tertawaan di kelas yang belum lama saya tempati. Berawal dengan pelajaran
aqidah yang membahas tentang asmaul husna. Ketika itu guru menjelaskan sedikit
tentang asmaul husna, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi. Diskusi itu di
awali dengan pertanyaan dari guru, “dalam kehidupan sehari-hari kita sering
mendengar kata ar rahman, al huda, an nur, al furqan. . . itu disebut
dengan??”, begitu kurang lebih guru itu memulai pertanyaan kepada kami. Karena
waktu itu saya masih duduk di kelas VIII C, yang muridnya memang kurang aktif
ketika pelajaran, akhirnya saya memberanikan diri, tanpa berpikir panjang saya
langsung menjawab, “nama masjid bu. . .”, jawab saya dengan lantang dan berani.
Sontak teman-teman sekelas menertawakan saya, tadinya saya bingung kenapa
teman-teman menertawakan saya, karena saya berpikir apa yang saja jawab itu
benar, sebelum menjawab saya teringat dengan perjalanan saya menuju jogja.
Karena saya orangnya suka melihat hal-hal baru, itu termasuk salah satunya,
melihat nama-nama masjid di pinggir jalan. Saya kemudian memandang guru
tersebut, berharap mendapat penjelasan darinya, beliau yang mengerti maksud
saya langsung tersenyum dan mendekati saya. “mbak, ya memang benar ada nam
masjid yang menggunakan kata-kata seperti itu,tetapi jawabannya kurang tepat,
yang ibu tanyakan itu tentang asmaul husna”. Gubrak, malunya diriku saat itu,
tak berani memandang teman-teman yang menertawakanku.
Astagfirullah,
betapa awamnya diriku dulu dalam ilmu agama, setelah hal itu, sebelum pelajaran,
saya berusaha mengetahui materi yang diajarkan terlebih dahulu, saya takut hal seperti itu akan terulang lagi. tetapi
karena hal itu pula saya berusaha ingin mengetahui segala sesuatu yang belum
saya ketahui. Terimakasih pengalamanJ. Memang
benar kata pepatah, “pengalaman adalah
guru yang paling berharga”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar