22 Februari 2015
“Lalu, apa yang kau sesali dari berbagi?
Yang membahagiakan adalah ketika melihatnya tersenyum dan bahagia.”
(Lagi) Aku merasakan hari yang luar biasa.
Hari yang akan menjadi cerita indah pada suatu masa. Hari ini. Alhamdulillah.
Akhirnya bertemu juga dengan tanggal 22 Februari 2015. Hari yang dinanti,
setidaknya sejak sepekan yang lalu.
Aaaaak. Mimpi itu. Harapan itu. Akhirnya
terwujud, bukan?
Mengajak temen-temen panti maen ke Taman
Pintar :’)
Untukmu yang menamakan diri dengan sebutan “Guyub Comunity”.Untukmu yang dengan senang hati mempersiapkannya.Untukmu yang berjiwa sosial tinggi.Apa yang kau pikirkan (lakukan) semalam sebelum hari ini?Aku tau. Pasti banyak hal. Karena akupun begitu.Tetapi hari ini? Akupun tau, kau pasti bahagia. Karena akupun juga merasakannya.
Allah. Bukan hanya kemampuan, tapi juga
kemauan. Iya. Hari ini aku membuktikannya.
Ah, tidak. Bukan aku, tapi kita. Kalian
juga membuktikan itu, bukan?
Aku pasti merindukan moment ini. Semoga.
Episode ini kan terulang, di suatu masa. Dalam kondisi yang berbeda. Aamiin.
:’)
Kami, beeer.....(berapa yaa) Paksi, Luqman,
Yudik, Miftah, Rais, Fafa, Dika, Dewa, Eni, Eka, Septi, Asti, Rara, Oni, Maya
dan ada Wahyi juga. Mendampingi mereka. Temen-temen panti asuhan Asy-Syafi’iyah
jalan-jalan di Taman Pintar.
Allah, jika ada sederet kisah dan
perjalanan yang membahagiakan, maka perjalanan ini adalah bagian dari itu.
Dimulai dengan perjalanan dari UNY ke Turi
sekitar jam 07.00 Hmm. Telat siih dari rencana awal. Tapi untungnya sudah
dibagi di tiga lokasi, TKP (Taman Pintar), Pemberangkatan (Turi) dan kumpul (SC
UNY) jadi masih ‘agak’ bisa di-handle. Walau ada sesuatu insiden telpon
berkali-kali #eeh. Sebenernya siih nggak telat, cuma ada sedikit miskom aja :3
hehe
Tapi gapapa. Berdampak baik kok :D dari
yang semula rencana berangkat jam 08.30, ternyata jam 08.00 sudah bisa otw dari
Turi. Terbagi dalam 2 bus. Awalnya siih nggak nyadar kalo ternyata 2 bus itu
dibagi laki-laki dan perempuan, jadi waton masuk aja, dan baru nyadar ketika
pulang -,-
Di sana, aku bisa menyaksikan sorotan mata,
satu per satu dari mereka. Aaaak. Kesempatan yang luar biasa bisa membersamai
mereka. Mereka, yang berjumlah sekitar 40 anak dari TK – SMK. Ada yang ngobrol,
ada yang menikmati perjalanan, ada yang anteng, ada pula yang bawaannya kertas
isinya lirik lagu. Satu hal yang mengesankan dalam perjalanan adalah ketika
mereka sholawatan bareng. Adeeeem. Lama banget nggak nyanyi sholawatan gitu.
Terima kasiih :’)
Perjalanan yang tak terlalu lama. Kamipun
tiba di depan Taman Pintar. Dan kami langsung disambut oleh dua orang luar
biasa Paksi sama Luqman, karena mereka-lah yang membantu kita selama di sana :D
#OrangDibalikLayar.
Di taman pintar, kami masuk di gedung Oval
dan Kotak. Sebelumnya, kami dikumpulkan di halaman depan. Pembagian kelompok
dan pemakaian tanda pengenal. Setiap dari kami mendampingi 4- 6 anak. Hiyaah.
Acak. Awalnya ada yang nggak nurut juga siih, soalnya bukan temen akrabnya. It’s no problem. Pada akhirnya akan
biasa kok :D
Menyaksikan
mereka bahagia adalah suatu kebahagiaan tersendiri.
Ketika setiap dari mereka menyaksikan
setiap sudut ruangan yang kami jelajahi, ku saksikan gerak dan langkah mereka.
Satu per satu. Langkah yang ringan.
Wajah yang berseri.
Setiap bagian kami kunjungi. Mereka aktif
sekali. Mencoba ini, mencoba itu. Ah, mereka. Sangat menikmati masa kecilnya.
:’) Pada akhirnya kita menambah satu tempat yang dikunjungi. Nonton film 3
dimensi. Sebagai closing kunjungan kita di taman pintar. Nggak sampai 2 jam
kami menjelajahi setiap sudut di gedung oval dan kotak itu.
Ada dua orang yang menarik perhatianku.
Adik kecil cowok – cewek, yang satu seneng banget sama kamera, kalau ada yang
punya kamera selalu diminta buat foto-foto. Objeknya bukan dia, tapi sesuatu
yang menarik. Satu lagi phobia banget sama yang namanya foto. Setiap kali mau
difoto sendirian, selalu menolak dan menghindar. Aaah, adik.... kalian... :)
Ketika kami keluar dari gedung, sudah
disiapkan tempat kami untuk berkumpul. Istirahat sejenak. Sholat. Makan siang.
Dan terharu ketika bapak –ibu yang mendamping mereka (adik-adik panti) membawa
banyaaak sekali makanan dan buah-buahan. Kita jadi terjamin #eeh
Karena masih ada waktu sebelum dijemput
bis, setelah melalui obrolan singkat, akhirnya kami nambah main ke museum
Vredeburg. Terik matahari yang menyengat siang itu, sama sekali tak menghalangi
langkah kaki mereka. Menikmati kebebasan yang tentu tak selalu bisa dirasakan.
Berlari, penuh canda dan tawa.
Kamipun mengakhiri kegiatan sebelum Ashar.
Perjalanan pulang yang mengesankan. Dalam perjalanan menuju ke Turi, tak
sedikit dari mereka melepas rasa penat dan lelah, dengan istirahat (tidur). Dan
ketika aku membersamai mereka di bis, adik kecil itu, Dek Kliana namanya, yang
selama di Taman Pintar bersamaku. Dia kerap kali mengajakku berkomunikasi,
walau dengan bahasa non verbal.
Sesampainya di Turi, dan turun dari bis,
adik itu langsung menghampiriku, “Mbak, ke panti dulu kan?” aaaak. Adik.
Pertanyaanmu, bikin terharu :’) kami pun berjalan beberapa meter, karena memang
bis tidak bisa langsung masuk di depan panti.
Sebelum kami berpamit pulang, kami
melakukan sholat berjamaah. Di teras rumah panti. Indahnya... :) ketika mereka
mengambil perlengkapan sholat, menyiapkan sajadah untuk sholat. Sungguh,
pembelajaran yang luar biasa.
Kegiatan kami bersama mereka, kami akhiri
dengan berpamit pulang. Menyerahkan buku, alat tulis dan sumbangan lain. Tentu
ini bukan hanya dari kami, ini dari mereka-mereka yang berjiwa sosial tinggi
pula. Terima kasih atas kepercayaan dan kerjasamanya :’)
Lepas dari sana. Tujuan utama kita adalah
makan bersama. Setelah sama-sama letih #eeh. Tapii, kita juga punya tujuan
terselubung :D Tujuan terselubungnya
adalah maen ke jembatan gantung. Setelah sempat kesasar, akhirnya sampai juga.
Waaaaah. MasyaAllah. Luar biasa. Mengobati rindu dengan suasana alam. Ngapain
lagi, kalau nggak foto-foto. Ya. Selain menikmati pemandangan yang indah, kami
tak pernah lupa untuk mengabadikannya dengan foto bersama. :D
Setelah puas memanjakan mata, kami kembali
melanjutkan perjalanan untuk makan bersama.
Perjalanan yang menyenangkan, setelah pagi
ketika berangkat disuguhi dengan gunung merapi yang terlihat gagah dan rasa
dingin yang menusuk pori-pori, sore ketika kita pulang pun disuguhi dengan
pemandangan yang tak kalah menarik, pun lagi-lagi diberi kesempatan untuk
melihat sunset di sebuah jalan desa dengan tanaman hijau yang terhampar luas.
Akhirnya. Perjalanan kami ditutup dengan
makan bersama.
Lelah kita terbayar sudah, dengan
‘evaluasi’ kecil yang kita lakukan, dengan canda tawa yang kita lontarkan,
dengan kegembiraan yang kita ekspresikan.
Terima kasih atas perjalanan yang luar
biasa ini. Sangat berkesan dan menginspirasi.