Kata orang siiih, masa terindah selama menuntut ilmu itu
masa putih abu-abu. Mau tau kenapa? Yaa, kembali lagi dengan kata orang.
Katanya masa putih abu-abu itu masa pencarian jati diri, masa putus nyambung
sama mas/mbak pacar, masa ketemu sahabat, masa suka dan duka. Kalau menurutku
siih, masa terakhir kita sekolah pake seragam. Iya nggak?? :D
Aku pun juga merasakan seperti itu. Masa putih abu-abu
banyak memberikan warna dalam hidupku. Yuppss, gimana enggak, kayaknya dulu pas
SMP itu Cuma 2 warna, hehe. Merasakan sekolah di SMK, khususnya SMK 7
Jogja ternyata mampu membuka mataku,
kalau diluar sana banyak sekali ilmu yang bisa kita dapat.
Dulu ketika aku masih SMP, orientasiku hanya satu. Prestasi.
Yupps, aku hanya ingin menjadi siswa yang berprestasi dan buat bangga kedua
orang tuaku. Hasilnya mesti bisa ditebak, aku dulu pendiemnya minta ampun.
Ngobrol kalau berkepentingan, nggak tau yang namanya srawung sama temen, nggak tau itu yang namanya maen, nggak tau itu
yang namanya organisasi. Ya pokoknya tauku dulu sekolah itu belajar, ujian,
nilai bagus, dapet rangking kelas, lulus terbaik. Sudah itu aja. Sampai
sekarang sih, aku sering menepisnya dengan “maklum sih, wong baru adaptasi
(soalnya dulu jadi siswa pindahan dari desa)”.
Daann.. do you know?? Itu sangat berbeda dengan apa yang aku
dapat di SMK. Ternyata emang bener siih kata orang-orang, putih abu-abu itu
masa yang selalu dikenang dan sulit
dilupakan. #upps
Seperti katak dalam tempurung yang baru aja tempurungnya
dibuka. Ngrasa ‘wow’ banget sama dunia luar Yang memang belum pernah aku tau
sebelumnya. Ternyata sekolah itu begitu indah dan menyenangkan. Bukan sekedar
belajar di dalam kelas dan ndengeri guru njelasin sambil ngantuk-ngantuk.
Sekolah itu wadah yang luaaas banget buat kita menggali ilmu. Betapa merasa
menjadi setetes air dalam lautan, kecil banget, nggak ada artinya. Ternyati
ilmu yang aku dapet di SMP (yang menurutku udah laur biasa) itu belum ada
apa-apanya dibanding kalau kita mau nggali lebih dalem dan lebih luas lagi di
sekolah.
SMK memberikan berjuta warna pelangi bagiku. Buaanyak sekali
pelajaran dan pengalaman yang aku dapetin di sekolah. Dari mengenal namanya
memiliki keluarga, teman berjuang selama 3 tahun. Memperoleh sahabat yang
saling menguatkan, mendewasakan diri dengan permasalahan daann belajar
berorganisasi yang memberikan nilai ++ dalam hidupku.
Keluarga Akuntansi 1 2012
Awalnya biasa saja, hanya sebatas teman, saling kenal,
kembali ke aktivitas masing-masing. Tetapi semua itu berubah seiring berjalannya
waktu. Merasa memiliki keluarga yang memberikan banyak sekali pelajaran hidup.
walau kadang ada perih dalam canda, tetapi semua mampu tertutupi dengan rasa
saling memahami. Betapa merasakan sebuah keluarga yang luar biasa ketika
kembali menyelami dan mengenang masa lalu.
Organisasi
Hmm, siapa sangka sikap pendiamku bisa berubah dengan
drastis?? Siapa sangka, aku yang tadinya suka ‘idem’ mampu mendominasi dalam
musyawarah. Yaa, semua itu berawal dari sebuah organisasi. Organisasilah yang (menurutku)
memiliki andil besar dalam hidupku. Organisasilah yang membesarkanku. Rohis Az
Zahra dan Karoma Jogja. Dua organisasi yang luar biasa, membukakan mata hatiku
bahwa memahami sikap orang lain itu sulit tapi berujung indah. Berjuta warna
pelangi aku dapatkan.
Sahabat
Aku dulu nggak pernah menganggap orang yang deket banget
sama aku itu sebagai seorang sahabat. Hmm, karena memang aku tipe orang yang
tertutup siiih, nggak mau ikut campur dan nggak mau diikut campuri. Jadi yaa,
cuek aja. Mau orang lain menganggapku sebagai orang terdekat yaaa akunya biasa
aja.
Tetapi itu berbeda ketika aku mulai menginjakkan kakiku di
rumah pojok timur sebelah lab. B. Inggris di SMK. Semua berubah. Walaupun tanpa
sebuah deklarasi, engkaulah sahabatku, tetapi semua itu terasa dalam sebuah
tindakan. Bahwa merekalah sahabat. Merekalah yang selalu mencoba untuk
memahami, mengerti dan menasehati. Ketika suka dan duka melanda. Ketika manis
dan pahit menerka.